Langsung ke konten utama

MATRIKS DAN PEMROGRAMAN BERBASIS MATLAB SERTA PERSAMAAN LINIER

 A.    Konsep Dasar Membentuk Array dan Matriks

    Pada bagian ini akan dibahas mengenai sebuah struktur data yang disebut larik (array) . Larik adalah struktur data yang terdiri dari data yang bertipe data sama . Ukuran larik bersifat tetap, larik akan mempunyai ukuran yang sama pada saat sekali dibuat . Posisi dari larik biasanya disebut elemen . Elemen larik dimulai dari nol (0) . Penyebutan larik diberikan dengan cara menyebutkan nama lariknya dan di ikuti dengan indeksnya, dimana indeks dituliskan diantara tanda kurung siku .

    MATLAB menyediakan operasi hitung antara skalar dengan array.Operasi hitung yang dapat dilakukan antara skalar dengan array adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan.Khusus untuk operasi pembagian I dan operasi perpangkatan dipakai juga simbol dot (.) sebelum bagi dan pangkat.

Contoh :

>>k=5;

>>a=[-1 2 1 3];

>>k+a

ans =

4     7     6     8

     Plot sederhanaakan diperlihatkan sebagai contoh fasilitas grafik Matlab, dari berbagai macam fasilitas grafik MATLAB yang sangat luas. Plot-plot ini biasa digunakan untuk interpretasi data, dimulai dengan menentukan fungsi plot yang merupakan perintah umum untuk plotting dua dimensi (2D). Bentuk plot sederhana adalah sebagai berikut.

Plot(x,y)

    Berikut ini plot garis pada sumbu x dan y. Jika x dan y adalah matrik, kolom pertama adalah plot untuk x, kemudian kolom pertama y selanjutnya diulang untuk setiap pasangan kolom x dan y, sebagai contoh >> x=linspace (0,2*pi, 10); >> y=sin(x);>> plot(x,y) .

    Kode-kode ini merupakan plot fungsi sin(x) menggunakan perkalian 10 ruang titik pada interval 0 dan 2π. Jika nilai titik meningkat, plot fungsi sin(x) akan menjadi lebih halus, seperti berikut ini. >> x=linspace (0,2*pi, 40); >> y=sin(x); >> plot(x,y)

    Dapat diasumsikan bahwa didalam matlab setiap data akan disimpan dalam bentuk matriks.Dalam membuat suatu data matriks pada matlab, setiap isi data harus dimulai dari kurung siku‘[‘ dan diakhiri dengan kurung siku tutup ‘]’. Untuk membuat variabel dengan data yang terdiribeberapa baris, gunakan tanda ‘titik koma’ (;) untuk memisahkan data tiap barisnya.Contoh pembuatan data matriks pada matlab:

>> DataMatriks = [1 2 3;4 5 6]

DataMatriks =

1 2 3  

4 5 6

Matlab menyediakan beberapa fungsi yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan bentuk-bentuk matriks yang diinginkan. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

  1. zeros : untuk membuat matriks yang semua datanya bernilai 0
  2. ones : matriks yang semua datanya bernilai 1
  3. rand : matriks dengan data random dengan menggunakan distribusi uniform
  4. randn : matris dengan data random dengan menggunakan distribusi normal
  5. eye : untuk menghasilkan matriks identitas

    Untuk memanggil isi dari suatu data matriks, gunakan tanda kurung ‘()’ dengan isi indeks daridata yang akan dipanggil. Contoh penggunaan :

>>c(2,2)

ans =

0.4860

Untuk pemanggilan data berurutan seperti a(1,2,3) dapat disingkat dengan menggunakan tandatitik dua ‘:’ sehingga menjadi a(1:2). Penggunaan tanda titik dua ‘:’ juga dapat digunakan untukmemanggil data matriks perbaris atau perkolom.

Contoh penggunaan:

c(2:5) = memanggil data matrik baris 2 sampai baris 5

a(1,:) = memanggil data matriks pada baris pertama

b(:,3) = memanggil data matris pada kolom ketiga

B.     Membuat Fungsi M-File dan Kontrol Program Mathlab

Di dalam matlab, kita dapat menyimpan semua script yang akan digunakan dalam file pada matlab dengan ekstensi .M. M-File dapat dipanggil dengan memilih menu file->new->M-File.Di dalam M-File, kita dapat menyimpan semua perintah dan menjalankan dengan menekantombol atau mengetikan nama M-File yang kita buat pada command window.Sekarang kita meringkaskan aturan untuk menuliskan sebuah fungsi M File .Mengaculah kepada fungsi sinc_x saat anda membaca setiap aturan.

1.      Fungsi harus dimulai dengan sebuah baris yang berisi kata function, yang diikuti oleh orgumen output, sebuah tanda sama dengan, dan nama fungsi. Argumen input unuk fungsi mengikuti nama fungsi dan berada dalam tanda kurung.

2.      Beberapa barisan pertama dari fungsi harus merupakan komentar, karena akan diperlihatkan bila bantuan diminta untuk nama fungsi, seperti dalam help sinc_x .

3.      Informasi satu-satunya yang kembali dari fungsi berada dalam argumen outputyang tentu saja, matriks . Selalu memeriksa untuk yakin bahwa fungsi termasuk sebuah pernyataan yang memberikan sebuah nilai kepada argumen output .

4.      Nilai matriks yang sama bila digunakan baik dalam fungsi dan program yang mereferensikannya. Tidak ada kebinggungan yang terjadi tentang matriks mana yang direferensi, karena fungsi dan program betul-betul terpisah. Namun, suatu nilai yang dihitung dalamm fungsi, selain daripada argumen outputtidak dapat diakses.

5.      Sebuah fungsin yang akan memberikan lebih banyak daripada satu nilai harus memperlihatkan semua nilai yang akan dikembalikan sebagai sebuah vektor dalam pernyataan fungsi .

6.      Sebuah fungsi yang memiliki argumen input harus menyebutkan argumen dalam pernyataan fungsi .

7.      Variabel khusus nargin dan nargout bisa digunakan untuk menentukan jumlah argumen input dan jumlah argumen output untuk sebuah fungsi.

Perintah what menyebutkan semua M-File dan arsip MAT yang tersedia dalam ruang kerja saat ini.Perintah type diikuti oleh sebuah nama arsip akan memperlihatkan isi dari sebuah arsip di layar. Bila sebuah perpanjangan tidak disertakan dengan nama arsip, perintah type secara otomatis mengamsumsikan bahwa perpanjangan adalah m.

 

Fungsi

Di dalam M File, kita dapat menuliskan fungsi-fungsi yang berisikan berbagai operasi sehingga menghasilkan data yang diinginkan. Bentuk penulisan nama fungsi

Function [Nilai keluaran ] = namaFungsi (nilai masukan)

% operasi dari fungsi

% …

% …

Contoh penggunaan:

fungsi yang akan dibuat bernama ‘testfungsi’ memiliki tiga nilai masukan ‘c,d,e’ dan dua nilai keluaran ‘a,b’:

function [a,b] = testFungsi(c,d,e)

%operasi yang dijalankan

a = c + d +e;

b = c * d *e;

Selanjutnya Fungsi tersebut akan dijalankan melalui command window dengan nilai masukan ’10,2,4’. Perhatikan penulisan kurung siku ‘[ ]’ pada nilai keluaran dan kurung biasa ‘( )’ pada nilai masukan.

>> [a,b] = testFungsi(10,2,3)

a =

15

b =

60

C.    Macam-Macam Matriks

Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang yang terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom. Misalkan matriks A terdiri atas m baris dan n kolom, maka matriks A dikatakan berordo m× n yang ditulis m n A × . Banyaknya elemen matriks A adalah (m× n ) buah dengan elemen-elemen matriks dilambangkan ij a untuk i = 1...m dan j = 1...n .

    Bentuk umum matriks A adalah



 

Sebuah matriks dalam Matlab didefinisikan dengan beberapa cara, yaitu :

 

a.       Menuliskan semua elemen matriks dalam satu baris dengan dipisahkan tanda titik            koma (;)

 

>> A=[1 2 4;2 4 5;2 1 2]

            A =

                1  2  4

                2  4  5

                2  1  2

 

b.      Menuliskan semua elemen matriks per barisnya

 

>> A=[1  2  4

           2  4  5

           2 1  2]

 

            A =

                1  2  4

                2  4  5

                2  1  2

 

c.       Menuliskan/mendefinisikan terlebih dahulu elemen matriks per baris matriks

 

>> a1=[1 2 4]

  a1 =

            1  2  4

  >> a2=[2 4 5]

  a2 =

            2  4  5

  >> a3=[2 1 2]

  a3 =

            2  1  2

 > > A=[a1;a2;a3]

 A =

    1  2  4

    2  4  5

    2  1  2

3.1     Merujuk Elemen Matriks 

Misalkan terdapat matriks A=

a.    Merujuk elemen matriks dalam baris tertentu

            Elemen baris pertama

            >> A(1,:)

                        ans =

                              2 0 -9

            Elemen baris kedua

            >> A(2,:)

                        ans =

                              8  9  0

            Elemen baris ke-n

            >> A(n,:)

 

b.      Merujuk elemen matriks dalam kolom tertentu

 

            Elemen kolom pertama

            >> A(:,1)

                        ans =

                               2

                               8

                               0

Elemen kolom kedua

>> A(:,2)

ans =

                   0

                   9

                   8

 

Elemen kolom ke-n

>> A(:,n)

 

c.       Merujuk elemen baris ke-m dan kolom ke-n

            Elemen baris ke-2 kolm ke-3

            >> A(2,3)

            ans =

                  0

            Elemen baris ke-3 kolom ke-2

            >> A(3,2)

                        ans =

                              8

            Elemen baris ke-m kolom ke-n

            >> A(m,n)

 

d.    Merujuk elemen baris ke-m kolom tertentu

 

            Elemen baris ke-2 kolom 2 sampai 3

            >> A(2,2:3)

                        ans =

                              9 0

e.       Merujuk elemen baris tertentu kolom ke-n

           

            Elemen baris ke-2 sampai 3 kolom ke-3

            >> A(2:3,3)

                        ans =

                              0

                             -7

3.2     Ukuran Matriks

Misalkan matriks A=

  1. Menentukan ukuran baris dan kolom matriks A


            >> A=[2 3 -4 0 0;3 -3 -1 -1 1;0 3 -3 4 9]

                        A =

                           2 3  -4  0  0

                           3 -3 -1 -1  1

                           0  3  -3  4  9

 

            >> S=size(A)

            S =

                3 5

            >> [m,n]=size(A)

            m =

                3

            n =

               5

           

(m = baris dan n = kolom)

 

  1. Banyaknya baris suatu matriks

 

            >> m=size(A,1)

            m =

                3

  1. Banyaknya kolom suatu matriks

 

            >> n=size(A,2)

            n =

               5

 

3.3          Matriks Khusus

 

  1. Matriks Identitas

 

Matriks Identitas adalah suatu matriks diagonal berordo n dengan elemen-elemen pada diagonal utama bernilai 1

 

>> I=eye(2)

I =

   1 0

   0 1

>> I=eye(3)

I =

   1 0 0

   0 1 0

   0 0 1

>> I=eye(4)

I =

    1 0 0 0

    0 1 0 0

    0 0 1 0

    0 0 0 1

>> I=eye(2,4)

 I =

    1 0 0 0

    0 1 0 0

>> I=eye(3,4)

I =

   1 0 0 0

   0 1 0 0

   0 0 1 0

 

  1. Matriks Ones

 

Matriks ones adalah suatu matriks berordo m× n yang setiap elemennya bernilai

Satu

 

>> A=ones(1,1)

A =

     1

>> A=ones(3,1)

A =

    1

    1

    1

>> A=ones(1,3)

A =

    1 1 1

>> A=ones(4,3)

A =

    1 1 1

    1 1 1

    1 1 1

    1 1 1

>> A=ones(3,4)

A =

    1 1 1 1

    1 1 1 1

    1 1 1 1

  1. Matriks Zeros

 

Matriks Zeros adalah suatu matriks berordo m× n yang setiap elemennya

bernilai nol

 

>> A=zeros(1,1)

A =

    0

>> A=zeros(2,1)

A =

     0

     0

>> A=zeros(1,2)

A =

     0 0

>> A=zeros(2,2)

A =

    0 0

    0 0

>> A=zeros(2,3)

A =

     0 0 0

     0 0 0

D.    Matriks dari persamaan linier dan penyelesaiannya

            Sistem persamaan linier (atau himpunan persamaan linier simultan) adalah sekumpulan dari ppersamaan linier yang terdiri dari beberapa variabel dimana sistem persamaan linier terdiri dari tiga variabel yaitu x, y, z.

    Matriks yang diperbanyak (augmented matrix) dari sistem persamaan linier diberikan pada persamaan (1) adalah

    Salah satu metode dasar untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan linier adalah dengan menggantikan sistem yang ada dengan suatu sistem persamaan linier dan suatu sistem baru yang memiliki himpunan penyelesaian yang sama dan lebih mudah dicari solusinya. sistem baru ini dapat diperoleh dengan melakukan tiga langkah berikut ini:

1. Kalikan salah satu persamaan dengan konstanta riil tak nol

2. Tukarkan dua buah persamaan

3. Tambahkan perkalian dari suatu persamaan ke persamaan lain.

Ketiga operasi diatas disebut operasi baris dasar. (Kusumawati, 2006)


Link Makalah dan PPT

https://drive.google.com/drive/folders/1uCIgX1cc1ne2b3XqmCVbDJTo4KwNN_x0?usp=sharing

            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMBUAT APLIKASI PADA MIT APP INVENTOR

LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN  APLIKASI PADA MIT APP INVENTOR A.     Membuka App Inventor Versi Online 1.       Membuka google.com kemudian ketik “App Inventor” dan search.  2.       Memilih “MIT App Inventor” .  3.       Memilih “Create Apps” .  4.       Tampilan akan muncul seperti di bawah ini kemudian klik “Continue” .  B.      Membuat Aplikasi menggunakan App Inventor Versi Online. 1.       Mengklik “Start New Project” dan pilih “Project name” kemudian klik “Continue” . 2.       Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini!. 3.       Pilih Screen 1 kemudian pilih “Display phone size” . 4.       Pada tampilan Screen 1, kita ubah klik “Title” ubah nama “SplashScreen”. 5.       Klik “User Interface” Tarik “Image” atur width dan height disini saya gunakan ukuran 315 x 315 lalu klik “picture” pilih gambar pada file sesuai tema yang diinginkan.   6.       Klik “Clock” untuk menentu

Cara Membuat Video Menggunakan Filmora

Wondershare Filmora  merupakan salah satu dari sekian banyak  editor  video yang berkembang di seluruh dunia. Berbagai versi turut ditingkatkan fitur-fiturnya sebagai bentuk pengembangan dari software tersebut. Wodershare Filmora cukup mudah digunakan terutama bagi mereka yang masih pemula dalam penggunaan software editor video. 1.         Mendownload dan menginstall Filmora ·          Untuk mendownload Filmora, klik link https://filmora.wondershare.net dan klik “Free Download” . ·          Menyimpan folder tersebut kemudian “Download” dan “Instal”   2.         Menggunakan Filmora ·          Membuka Filmora Pada Laptop. ·          Tampilan Filmora pada Laptop. ·          Klik “File” kemudian “New Project” dan memilih Resolusi yang dibutuhkan. ·          Klik “Import Media” kemudian “Import media Files” dan pilih video yang akan di edit. ·          Klik Video ke “New Project” .

Tegangan, Renggangan, dan Modulus Young